Selasa, 13 Juli 2010

Jabir r.a berkata : Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya batas yang memisah antara seseorang dengan kufur hanya sholat,maka siapa yang meninggalkan
sholat berarti telah kafir. ( Muslim )

Ibnu Mas'ud r.a berkata : Saya bertanya kepada Nabi saw, apakah amal perbuatan yang utama ? Jawab Nabi : Sholat pada waktunya yang tepat. ( Bukhari,Muslim )

Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya yang pertama dihisab ( diperhitungkan ) pada seorang hamba dihari kiamat dari amal perbuatannya adalah sholat, maka bila sempurna berarti telah lulus dan untung, dan bila kurang atau rusak maka pasti
kecewa dan rugi, dan jika terdapat kurang pada sholat fardhunya, Alloh berkata : Perhatikan
lah kalau-kalau hamba-Ku ada sholat sunat untuk mencukupi kekurangan fardhu. Kemu-
dian setelah selesai soal sholat barulah lain-lain amal perbuatan dan kelakuan-kelakuan-
nya. ( Attirmidzi )

Kamis, 08 Juli 2010

Renungkanlah.....
Jangan ragukan janji alloh tentang terkabulnya doa,justru yang harus kita khawatirkan
adalah kita yang merusak doa kita dengan pikiran,hati dan perbuatan yang haram.

Ketenangan bathin tak akan diperoleh dari harta,kedudukan,kekuasaan,popularitas,
pujian,penghormatan manusia.Ketenangan hanya datang dari alloh,pemilik hati kita.

Tugas kita adalah meluruskan niat agar benar-benar murni karena alloh,sempurna-
kan ibadah,ikhtiar dan tawakal,insya alloh mendapat ketentuan terbaik.

Kemuliaan sesungguhnya adalah bila alloh ridho kepada kita,walau seluruh manu-
sia membenci tak akan pernah rugi tapi bila alloh murka pasti celaka walau selu-
ruh manusia memuji.
Kamis,8 Juli 2010.....
Sesungguhnya dunia ini ada syurga,barang siapa yang tidak bisa memasukinya maka dia tidak akan bisa masuk syurganya akhirat. Syurga dunia adalah ketenangan hati ketika seorang hamba tunduk dan patuh kepada tuhan penciptanya. ( Ibnu Taimiyah )

Jumat, 21 Mei 2010

Subhanaalloh....
Jangan pernah takut oleh penghinaan manusia tapi takutlah bila kita menghina atau bersikap menghina,karena setiap keburukan akan kembali kepada pembuatnya.

Tak perlu kita sibuk membalas keburukan dengan keburukan,karena tanpa kita dendam dan membalaspun,Alloh pasti mengadakan balasannya,baik kita tahu ataupun tidak tahu.

Kesombongan adalah tanda yang sangat jelas kebodohan kita.Apa yang bisa disombongkan bila asalnya hanya dari setetes mani,ujung-ujungnya menjadi bangkai dan kemana-mana membawa kotoran.
Mari kita renungkan....

Seorang anak bertanya kepada orang bijak,"Kenapa ibuku suka menangis?"
Dia menjawab,"Karena ibumu seorang wanita". Alloh ciptakan ia sebagai mahluk yang sangat isti-
mewa.": - Alloh kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anaknya.
- Alloh lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman.
- Alloh kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia.
- Alloh teguhkan pribadinyauntuk terus berjuang pada saat orang lain menyerah.
- Alloh beri dia rasa sensitif untuk mencintai keluarganya dalam keadaan apapun.
- Alloh kuatkan bathinnya untuk tetap menyanyangi mesti disakiti oleh anak-anaknya
atau suaminya sekalipun.
- Alloh berikan keindahan untuk melindungi bathin suaminya
Ibumu adalah mahluk yang sangat kuat.Jika suatu saat kamu melihatnya menangis,itu karena
Alloh memberikan air mata yang bisa digunakan untuk membasuh luka hatinya dan sekaligus
memberinya kekuatan baru.

Kamis, 08 April 2010

Renungan kita

Hasan Bashri ditanya tentang rahasia zuhudnya,kemudian dia menjawab," Aku tahu rezekiku tak akan diambil orang lain karena itulah hatiku selalu tenang.Aku tahu amal perbuatanku tak akan ditunaikan orang lain karena itulah aku sibuk mengerjakannya. Aku tahu alloh selalu mengawasiku karena itulah aku merasa malu bila alloh melihatku dalam keadaan maksiat. Aku tahu kematian itu sudah menungguku karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan alloh".

Kamis, 18 Februari 2010

Menjadi Guru Yang Disukai Siswa
1.Guru ibarat penjual obat harus pandai-pandai “menarik perhatian” calon pembeli obat (siswa). Usahakan tidak monoton memperbincangkan masalah materi, namun juga masalah disekitar kita, juga selingi dengan guyonan yang positif agar siswa tidak merasa tertekan oleh sulitnya materi pelajaran.
2.Guru merupakan “aktor/aktris” yang harus tampil sebaik mungkin di depan kelas agar penonton senang dan selalu menunggu aksinya, dalam film diibaratkan Bintangnya
3.Guru ibarat pelawak, harus pandai membuat suasana penonton senantiasa tertawa sumringah, jika pelawak itu tidak tampil, maka penonton selalu menunggu-nunggu dan ingin sekali menyaksikan aksi kocaknya, tentunya dalam batas-batas kewajaran dan situasi yang sesuai.
4.Guru ibarat seorang ibu yang menggendong bayinya/anak kecil, kemanapun dan apa saja yang diminta, dimaui anak berusaha untuk memenuhinya. Mampu memahami keinginan anaknya, dan selalu menunjukkan rasa kasih sayangnya.
5.Jika ada siswa yang ramai, usil, dan suka membuat gaduh jangan dianggap anak itu nakal, anggap saja siswa tsb “kelebihan energi”, tinggal gurunya pandai-pandailah mengarahkan ke hal yang fokus/baik, yaitu KBM-nya, misalkan dengan meminta seluruh siswa memperhatikan “oknum” siswa tsb, dia pasti akan malu sendiri.
6.Janganlah cepat memarahi siswa kita dari pada memujinya. Jadi cepat-cepatlah dan seringlah memujinya , baik dia mampu atau belum mampu mengerjakan soal. Jika belum mampu mengerjakan soal, cobalah kasih pertanyaan bimbingan (pertanyaan yang mengarah ke jawaban), sehingga siswa tidak merasa malu meskipun dia tahu jika belum bisa, tetapi justru yang diharapkan siswa yang belum bisa itu adalah bimbingan guru, bukan marahnya. HINDARI MARAH sebisa mungkin.
7.Jika terpaksa harus marah, segera meminta ma’af dan menjelaskan alasannya kenapa guru harus marah agar siswa lebih memahaminya.
8.Kenali gaya/model masing-masing anak dan jangan menyamaratakan.
9.Cobalah sering memberi hadiah (baik itu verbal/pujian maupun nonverbal). Contoh nonverbal : menepuk pundak karena anak mampu menyelesaikan tugasnya.
10.Akan lebih bagus lagi guru sering memberi motivasi berupa benda meskipun kecil/murah harganya atau cash-money misalnya. Ini akan memotivasi anak dan meningkatkan antusias anak.
11.Berilah hadiah tertentu kepada siswa yang mendapatkan nilai paling bagus, atau sesuai target guru yang ditetapkan sebelumnya.
12.Jika ada anak yang “bodoh” cobalah didekati, diajak curhat.
13.Jangan melukai anggota badan siswa (ini prinsip), kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
14.Jika siswa kita pendiam semua, gak ada yang mau bertanya, cobalah teori berikut ini :
•Seluruh siswa diminta LATIHAN MENGACUNGKAN JARI BERKALI-KALI, ingat ini hanya latihan dan bukan bertanya.
•Tunjuklah salah satu siswa “pendiam” itu dan diminta mencoba bertanya “sesuatu apa saja – tidak harus berkaitan dengan topik pelajarannya”, nanti lama kelamaan dia akan berani bertanya dan terbiasa mengacungkan jari. Intinya adalah melatih keberanian siswa menanggapi sesuatu.
•Pada latihan yang ketiga, cobalah tunjuk lagi seorang anak untuk menanyakan soal sesuai topik, jangan dimarahi atau diejek/dicemooh, termasuk teman kelasnya. Bagi yang nekad mengejek, tunjuk dia suruh bertanya.
•Pada latihan ke-4, coba tanyakan kepada siswa kita “Siapa yang ingin bertanya tentang pelajaran ini?” Jika tidak ada yang mengacungkan jari, cobalah guru menanyakan soal sesuai topik.
Menjadi pemimpin yang baik
"Setelah diumumkan pengangkatannya menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz kemudian menyendiri di rumahnya dan beliaupun tak mau keluar menemui seseorang. Dalam kesendirian itu, beliau menghabiskan waktu dengan bertafakkur, berdzikir, dan berdoa kepada Tuhan. Pengangkatannya sebagai Khalifah atau pemimpin tidak disambutnya dengan pesta kemenangan, tetapi justru dengan melakukan introspeksi diri. Tiga hari kemudian barulah beliau keluar rumah. Para pengawal menyambutnya, hendak memberi hormat. Umar malah mencegahnya. "Kalian jangan memulai salam kepadaku, bahkan salam itu kewajiban saya kepada kalian." Itulah perintah pertama Khalifah kepada pengawal-pengawalnya.Ketika Khalifah Umar datang dalam pertemuan dengan para pembesar negeri, para tokoh masyarakat dan hadirin yang telah menunggunya terdiam dan serentak bangkit berdiri memberi hormat kepada Khalifah Umar. Apa kata beliau? "Wahai sekalian manusia, jika kalian berdiri, saya pun berdiri. Jika kalian duduk, saya pun duduk. Manusia itu sebenarnya hanya berhakberdiri di hadapan Rabbul-'Alamin."Itulah yang dikatakan pertama kali Khalifah Umar kepada umat yang dipimpinnya. Sebagai seorang pemimpin Khalifah Umar bisa dengan mudah mendapatkan penghormatan dan kemewahan. Namun, ternyata Umar tidak serta merta meneruskan budaya kepemimpinan yang sebenarnya menguntungkannya dirinya secara pribadi itu. Beliau tak mau dihormati berlebihan, melainkan memilih sikap rendah hati dan sederhana dalam memimpin umatnya. Hasilnya, kepemimpinannya dikenang dengan penuh rasa hormat dan mewariskan nilai-nilai kebajikan.Seorang pemimpin dalam bidang apapun, apakah dalam bisnis, pemerintahan, mayarakat maupun lainnya, sebaiknya menyadari bahwa kedudukan dan jabatan yang disandangnya sesungguhnya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, baik kepada anggota yang dipimpinnya maupun kepada Tuhan. Maka ketika berhasil menduduki posisi pimpinan, apakah dalam pemerintahan, Bisnis, masyarakat, maupun organisasi lainnya, sebaiknya tidak melalaikan amanah sebagai pemimpin yang melayani anggota dan masyarakat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin, perlu mengembangkan sikap kepemimpinan yang melayani atau dalam istilahnya sekarang adalah "servant leader" . Sayangnya dewasa ini banyak sekali pemimpin yang kurang menyadari amanahnya dan lebih berorientasi pada tujuan pragmatisme dan nilai-nilai kemewahan seperti mengejar harta kekayaan. Pemimpin yang berorientasi pada nilai-nilai kemewahan dan materialisme, akan cenderung dikendalikan oleh nafsu dan ego pribadinya. Maka tidak heran ketika sedang memegang kekuasaan, yang dipikirkan adalah apa yang dapat diambil dengan posisinya saat ini, apa yang
dapat diperoleh bagi keuntungannya dari orang lain, bukan bertanya apa kebaikan yang dapat diberikan pada orang lain.
Pemimpin yang berorientasi pada nilai-nilai materialisme dan kemewahan duniawi, cenderung mudah menyalahgunakan kekuasaan untuk tujuan kepentingan pribadinya, untuk tujuan kekayaan harta. Bagaimana akhir kehidupan mereka? Banyak diantara mereka yang masa tuanya tidak hidup damai, malah gundah gulana karena dijerat hukum. Karena sesungguhnya meraih kemuliaan dengan dibungkus materi hanyalah semu dan tipuan belaka.
Pemimpin seperti ini menganggap bahwa melayani orang lain dirasakan sebagai suatu kerendahan baginya, seolah yang harus melakukan adalah orang-orang rendahan. Padahal melayani inilah sesungguhnya misi mulia yang sebenarnya diamanahkan Allah kepada setiap hamba-Nya yang hidup di dunia ini, sebagai "Khalifah" di bumi.
Menjadi pemimpin yang rendah hati dan mengedepankan kesederhanaan adalah landasan bagi keberhasilan yang penuh makna. Dalam dunia bisnis misalnya, kita dapat belajar dari para pemimpin bisnis atau CEO dunia seperti Konosuke Matsushita, Soichiro Honda, Anita Rhodick dan lainnya. Dalam kehidupan kita mengenal para pelopor kehidupan seperti Mahadma Gandhi, Bunda Therea, Imam Al-Gazali dan lain sebagainya. Mendengar nama-nama mereka semua sungguhmenggetarkan hati kita semua. Apakah mereka semuanya berhasil karena kepemimpinan dengan kemewahannya ? Belajar dari kisah sukses mereka, kita akan menemukan sikap yang rendah hati, sikap sederhana dan senang melayani orang lain. Mereka senang mengabdikan hidupnya untuk melayani dan menyumbangkan hartanya untuk kemanusiaan. Kebajikan yang diwariskan dari
kepemimpinan menjadikan nama-nama mereka dikenang harum sampai sekarang.Memang tidak mudah untuk selalu rendah hati dan memiliki mentalitas melayani dari hati. Apalagi kalau kita memiliki kedudukan sebagai eksekutif, CEO, pemimpin Bisnis, pemimpin pemerintahan, pemimpin masyarakat atau pemimpimpin lainnya yang memiliki kesempatan dilayani dengan kemewahan yang terbuka di depan mata. Kalau manusia terjebak pada dorongan memperturutkan kepentingan nafsu duniawi dan egoisme pribadi semata, pasti akan mementingkan kepentingan sendiri dan maunya justru dilayani dengan kemewahannya.Seorang pemimpin yang rendah hati dalam bekerja ia akan senantiasa berpikir bagaimana dapat mensejahterakan anggota yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik dapat menjadi teladan dan menginspirasi anggotanya untuk mengembangkan nilai-nilai pelayanan dari dalam hati. Sehingga anggota organisasipun dalam bekerja juga berpikir bagaimana bisa memberikan layanan terbaik, memberikan kontribusi terbaik melalui peran pekerjaannya dalam organisasinya. Karena setiap orang yang melayani dengan ikhlas berarti telah berpartisipasi menebar rahmat ke seluruh alam. Itulah tugas terhormat seorang pemimpin. Menjadi pemimpin yang rendah hati memerlukan kesadaran kita untuk mau melakukan transformasi diri dengan mengubah pusat diri yang sebelumnya egoisme dan hawa nafsu, diganti dengan kebeningan hati nurani. SEMOGA BERMANFAAT !

Jumat, 22 Januari 2010

Sesal

Tubuh ini seakan lemah
Tiada daya tiada kuasa
Menangis berjujuran air mata
Mengingat butir-butir dosa
Terkumpul menjadi lumpur jiwa

Aku hamba yang hina
Sedekat masa diberi
Hanya diselimuti noda
Menjadi karat dalam hati
Masihkah diterima taubatku lagi?

Ya Rabbi
Aku mengerti kesalahan diri
Aku mengerti aku insan keji
Aku mengerti tiada ruang buatku lagi
Hanya menanti pembalasan azali

Namun dalam jengkal waktu ini
Benarkan aku mencari
Walau sekelumit ruang
Menutup dosa-dosa silam

Aku ingin sekali
Menjadi hamba yang kenal
Siapa pencipta...

Kamis, 21 Januari 2010

Cerita tentang : Tiga Orang Pria
Seorang wanita kembali pulang kerumah dari perjalanannya, dan ia melihat ada 3 orang pria yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka. Lalu ia menyapa dengan senyum ramahnya:
“Aku tidak mengenal Anda semua , tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”.
Pria itu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”
Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”.
“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali”, kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam..
“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir bersamaan.
“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria disebelahnya, “sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria lainnya.
Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk kerumahmu.”
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran. “Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.”
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.
“Pa, Ma, Aku ingin Si Kasih-sayang yang masuk ke dalam rumah kita, Supaya rumah ini akan penuh dengan kehangatan kasih-sayang.”
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita.”
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kami malam ini.”
Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si
Kesuksesan.
“Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kalian berdua ikut juga?”
Kedua pria yang ditanya itu menjawab : “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya.Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kami pada jalan kebaikan dan jalan yang lurus”
Oleh karena itu, dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan kesuksesan juga akan ikut serta bersama kita. Semoga hari ini, adalah hari yang penuh berkah dan kasih sayang diantara kita,

Rabu, 20 Januari 2010

Puisi

Kembang Buat Ibu

sebenarnya aku ingin ibu pergi jauh
setelah penyakit itu terus betah berlabuh
di suatu tempat, entah apa namanya
kau akan menemukan banyak tawa
bukannya isak terdiam seperti biasanya
lalu aku teringat, kenapa ada ingin itu
bila nanti tak lagi bertemu denganmu
hanya foto, baju atau kebaya kesukaanmu
yang cuma bisa kutatap dengan sedu
sebenarnya aku ingin menemanimu
saat terbaring dalam diam
sambil kau kunyah kenangan silam
tapi aku telah punya dunia sendiri
yang kadang berbalut sepi
aku datang padamu, ibu
membawa kembang kesukaanmu
yang telah kusiram pagi tadi
dengan embun di mata yang belum sempat kuseka
( Ibuku meninggal 11 Oktober 2009 pk.20.00 WIB ,setelah
Sholat isya )

Senin, 18 Januari 2010

RENUNGAN KITA

Kalau hari ini kita masih ingat agama,dan merelakan keringat kita di jalan-Nya maka boleh jadi itu bukan keberhasilan kita.Kalau hari ini kita ingat tentang tanggung jawab sesudah mati,sangat mungkin bukan karena kebaikan yang bukan sepenuhnya lahir dari kesadaran kita.Boleh jadi itu semua bukan merupakan prestasi kita sendiri,melainkan orang tua kita atau para guru kita yang tulus menyemainya,lalu Alloh kokohkan dalam hati kita.

Banyak orang tua yang berhasil mendidik anaknya bukan karena kepandaiannya mendidik anak,tetapi karena doa-doa mereka yang tulus.Banyak orangtua yang cara mendidiknya salah jika ditinjau dari sudut pandang psikologi,tetapi anak-anaknya tumbuh menjadi penyejuk mata yang membawa kebaikan dikarenakan amat besar pengharapan orangtua.Diantara mereka yang selalu membasahi penghujung malam dengan air mata untuk merintih kepada Alloh Azza wa Jalla.Di antara mereka ada pula menyertai langkah-langkah dengan niat yang tulus dan bersih.

Ya Alloh,alangkah masih sering lalai hati kita.Kita membuat,tapi tanpa niat.Bahkan disaat kita sedang sibuk bicara agamapun,yang memenuhi hati bukan niat yang bersih.Akibatnya hati kita risau dan jiwa kita gelisah.
Astaghfirullahal'adziim.Laa haula wala quwwata illa billah.Di zaman ketika wibawa sebagian ulama semakin rapuh,rasanya kita perlu menguatkan hati anak-anak kita.Kita perlu memperbanyak amal untuk memohon berkah Alloh bagi kebaikan hidup kita dan anak-anak kita.Sesungguhnya Alloh menggenggam hati manusia.

Ya...masa terus berganti.Kita tak bisa meminta anak-anak untuk menjadi seperti kita.Seperti nasihat Ali bin Abi Thalib,"Kita didik anak-anak kita untuk sebuah zaman yang bukan zaman kita".Terserah mereka akan jadi apa yang penting aqidah,iman dan komitmen mereka sama de ngan kita atau lebih teguh lagi.

Padahal Alloh berpesan agar kita takut kalau dibelakang hari meninggalkan generasi yang lemah hanya dua yang menjadi jalan keluarnya yakni takwa dan berbicara dengan perkataan yang benar.Inilah dua hal yang amat sederhana tetapi butuh perjuangan yang tak pernah usai.

Dua hal itulah yang kita harapkan menjadi bekal untuk anak-anak kita kelak.Semoga Alloh kuat kan iman kita.Semoga pula Alloh memperjalankan kita dalam takwa kepada-Nya.Semoga setiap langkah kita membawa kepada ridho-Nya dan meninggalkan bekas yang mantap dihati anak-anak dan keturunan kita,sehingga mereka memenangkan bisikan takwanya.

Selebihnya ada yang harus kita benahi tentang iman kita.Hari-hari mendatang anak kita ditengah tantangan yang semakin menakutkan,semoga dapat memberi bobot kepada bumi dengan kalimat laa illaa illalloh.Semoga Alloh memperjalankan mereka sebagai penolong-penolong-Nya.Allohumma Amiin.